Alkohol dan Eter

Disusun oleh

Andreas Yunus Maker
Kelas XII IPA 4

Alkohol

Sumber: https://images.app.goo.gl/HBgfp84S1Ftv99JA7

Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, dimana alkohol sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain

Sumber Alkohol

Alkohol dibuat dengan fermentasi sumber gula alami dengan katalis, biasanya menggunakan ragi. Selagi fermentasi, karbohidrat (pati dan gula) pada sumber utama berubah menjadi karbon dioksida dan etil alkohol, yang merupakan dasar untuk semua minuman beralkohol.

Sifat Fisika dan Kimia Alkohol

Sifat Fisika Alkohol

  • Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
  • Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
  • Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
  • Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
  • Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.

Sifat Kimia Alkohol

  • Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.
  • Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.
  • Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.
  • Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.
  • Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
  • Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
  • Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.

Reaksi Alkohol

Reaksi Substitusi

Reaksi Substitusi Atom H pada Gugus -OH dengan Logam Reaktif

Atom H pada gugus – OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti Na dan K.

2C2H5OH(l) + 2Na(s) → 2C2H5ONa(s) + H2(g)

Reaksi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter, karena senyawa eter tidak bereaksi terhadap logam Na maupun K

Reaksi Substitusi Gugus –OH oleh Halogen Membentuk Haloalkana (R–X)

Reaksi alkohol dengan ion Cl dari PCl5 atau  SOCl2. Reaksi ini melibatkan pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai reaksi identifikasi alkohol.

R – OH(l) + PCl5(l) → R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)

R – OH(l) + SOCl2(l) –> R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)

Reaksi alkohol dengan ion Br- dan I- berlangsung dengan bantuan H2SO4 pekat.

Pembentukan Alkilalkanoat/ester (Esterifikasi)

Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat/asam karboksilat membentuk alkilalkanoat/ester, dengan bantuan H2SO4 pekat.

Reaksi Substitusi Radikal

Alkohol/alkanol dapat bereaksi dengan halogen (X2) melalui reaksi substitusi radikal dengan bantuan cahaya. Adanya cahaya memungkinkan X2 terpisah membentuk radikal bebas X*.

Reaksi Eliminasi

Reaksi Eliminasi Air dari Alkohol/alkanol (Dehidrasi)

Alkohol/alkanol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berlebih.

Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis H2SO4 pekat.

Reaksi Oksidasi

Alkohol/alkanol bereaksi dengan oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2 dengan bantuan katalis.
Oksidasi etanol oleh O2

C2H5OH(l) + 3O2(g)  –> 2CO2(g) + 3H2O(g)


Kegunaan Alkohol

Ada banyak sekali kegunaan Alkohol (tidak hanya dalam bidang kesehatan) seperti Etanol yang dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan bakar alternatif (bioetanol), Etilen glikol merupakan salah satu jenis alkohol yang berfungsi sebagai bahan antibeku pada radiator mobil, dan Gliserol berfungsi sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula.

Eter

Sumber: https://images.app.goo.gl/SCwBcN2oSgU5wc3d6

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. ... Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

Sumber Eter

Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida. Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.

Sifat Fisika dan Kimia Eter

Sifat Fisika Eter

  • Eter mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
  • Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya, Senyawa eter hanya memiliki gaya antar molekul berupa gaya London. Oleh karena itu terdapat perbedaan yang besar antara sifat fisis eter dan alkanol atau alkohol jika kita amati berdasarkan titik didihnya. sehingga titik didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik didih alkana.

Sumber: https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkoksi-Alkana%20-IW/Topik-3.html
Tabel perbandingan titik didih eter, alkana, dan alkohol

Sifat Kimia Eter

Sumber: https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkoksi-Alkana%20-IW/Topik-3.html

Sumber: https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkoksi-Alkana%20-IW/Topik-3.html

Reaksi Eter

Eter mengalami reaksi-reaksi kimia lebih sedikit dibandingkan alkohol. Untuk membedakan alkohol dan eter (keduanya memiliki rumus senyawa yang sama) maka haru digunakan percobaan pada reaksi-reaksi kimia di bawah ini, kecuali reaksi pembakaran.

Reaksi pembakaran eter

Eter sangat mudah terbakar sehingga menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Contoh reaksinya adalah pembakaran dietil eter:

CH3—O—CH3 + 3O2 –> 2CO2 + 3H2O

Reaksi eter dengan basa atau logam aktif

Eter tidak dapat dan sama sekali tidak bisa bereaksi dengan basa atau logam aktif seperti unsur-unsur pada golongan IA dan IIA serta Al. Nah, reaksi ini juga yang bisa digunakan untuk membedakan alkohol dan eter.

R—OH + Na –> R—ONa + 1/2 H2

R—O—R + Na —> xxxxx (tidak bereaksi)

Reaksi dengan PCl3 (terbatas) dan PCl5 (berlebih)

Eter tidak dapat bereaksi dengan PCl3, tetapi dapat bereaksi dengan PCl5 karena mudah mendapatkan energi. Namun, dalam reaksi alkohol + PCl5 pasti menghasilkan HCl, tetapi pada eter tidak menghasilkan HCl. Contoh reaksinya adalah:

C2H5—O—CH3 + PCl5 —> C2H5Cl + CH3Cl + POCl3

dengan rumus:

R—O—R’ + PCl5 —> R—Cl + R’—Cl + POCl3

Reaksi eter dengan hidrogen halida atau asam halida (HX ; H—X)

Eter mudah terurai oleh asam halida, terutama asam iodida (HI). Adapun rumus reaksi eter dengan HX pada keadaan terbatas dan berlebih:

Keadaan terbatas

R—O—R’ + HI —> R—OH + R’—I

Keadaan berlebihan

R—O—R’ + 2HI —> R—I + R’—I + H2O

Kegunaan Eter

Kegunaan senyawa eter secara umum adalah:

  • Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)
  • Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
  • Sebagai pelarut
  • Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
  • Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka oktan (MTBE)

Daftar Pustaka

Bagaimana Cara Membuat Alkohol? Bahan-bahan dalam Bir, Anggur, dan Spirit - DrinkIQ
https://www.drinkiq.com/id-id/facts-about-alcohol/how-is-alcohol-made/

Jenis Reaksi pada Alkohol dan Eter | rinosafrizal.com
https://rinosafrizal.com/jenis-reaksi-alkohol-dan-eter/

Kegunaan Alkohol | Ilmu Kimia | Artikel dan Materi Kimia
https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegunaan-alkohol.html

Eter - Wikipedia bahasa Indonesia: ensiklopedia bebas
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Eter

2. Eter | sherchemistry
https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/eter/

Sifat-sifat Alkoksi Alkana - Sumber Belajar
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkoksi-Alkana%20-IW/Topik-3.html



Komentar

  1. Terima kasih, anakku sudah memberanikan diri untuk mengerjakan tugasnya dengan menggunakan blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aldeheid dan Keton