Alkohol dan Eter
Disusun oleh
Alkohol
Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, dimana alkohol sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain
Sumber Alkohol
Alkohol dibuat dengan fermentasi sumber gula alami dengan katalis, biasanya menggunakan ragi. Selagi fermentasi, karbohidrat (pati dan gula) pada sumber utama berubah menjadi karbon dioksida dan etil alkohol, yang merupakan dasar untuk semua minuman beralkohol.
Sifat Fisika dan Kimia Alkohol
Sifat Fisika Alkohol
- Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
- Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.
- Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
- Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
- Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.
Sifat Kimia Alkohol
- Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.
- Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.
- Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.
- Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.
- Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
- Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
- Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.
Reaksi Alkohol
Reaksi Substitusi
Reaksi Substitusi Atom H pada Gugus -OH dengan Logam Reaktif
Atom H pada gugus – OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti Na dan K.
2C2H5OH(l) + 2Na(s) → 2C2H5ONa(s) + H2(g)
Reaksi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter, karena senyawa eter tidak bereaksi terhadap logam Na maupun KReaksi Substitusi Gugus –OH oleh Halogen Membentuk Haloalkana (R–X)
Reaksi alkohol dengan ion Cl– dari PCl5 atau SOCl2. Reaksi ini melibatkan pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai reaksi identifikasi alkohol.R – OH(l) + PCl5(l) → R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)
R – OH(l) + SOCl2(l) –> R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)
Reaksi alkohol dengan ion Br- dan I- berlangsung dengan bantuan H2SO4 pekat.Pembentukan Alkilalkanoat/ester (Esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat/asam karboksilat membentuk alkilalkanoat/ester, dengan bantuan H2SO4 pekat.Reaksi Substitusi Radikal
Alkohol/alkanol dapat bereaksi dengan halogen (X2) melalui reaksi substitusi radikal dengan bantuan cahaya. Adanya cahaya memungkinkan X2 terpisah membentuk radikal bebas X*.
Reaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi Air dari Alkohol/alkanol (Dehidrasi)
Alkohol/alkanol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berlebih.
Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis H2SO4 pekat.
Reaksi Oksidasi
Alkohol/alkanol bereaksi dengan oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2 dengan bantuan katalis.
Oksidasi etanol oleh O2
C2H5OH(l) + 3O2(g) –> 2CO2(g) + 3H2O(g)
Kegunaan Alkohol
Ada banyak sekali kegunaan Alkohol (tidak hanya dalam bidang kesehatan) seperti Etanol yang dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan bakar alternatif (bioetanol), Etilen glikol merupakan salah satu jenis alkohol yang berfungsi sebagai bahan antibeku pada radiator mobil, dan Gliserol berfungsi sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula.
Eter
Sumber: https://images.app.goo.gl/SCwBcN2oSgU5wc3d6
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. ... Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
Sumber Eter
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida. Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.
Sifat Fisika dan Kimia Eter
Sifat Fisika Eter
- Eter mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
- Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya, Senyawa eter hanya memiliki gaya antar molekul berupa gaya London. Oleh karena itu terdapat perbedaan yang besar antara sifat fisis eter dan alkanol atau alkohol jika kita amati berdasarkan titik didihnya. sehingga titik didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik didih alkana.
Sifat Kimia Eter
Reaksi Eter
Eter mengalami reaksi-reaksi kimia lebih sedikit dibandingkan alkohol. Untuk membedakan alkohol dan eter (keduanya memiliki rumus senyawa yang sama) maka haru digunakan percobaan pada reaksi-reaksi kimia di bawah ini, kecuali reaksi pembakaran.
Reaksi pembakaran eter
Eter sangat mudah terbakar sehingga menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Contoh reaksinya adalah pembakaran dietil eter:
CH3—O—CH3 + 3O2 –> 2CO2 + 3H2O
Reaksi eter dengan basa atau logam aktif
Eter tidak dapat dan sama sekali tidak bisa bereaksi dengan basa atau logam aktif seperti unsur-unsur pada golongan IA dan IIA serta Al. Nah, reaksi ini juga yang bisa digunakan untuk membedakan alkohol dan eter.
R—OH + Na –> R—ONa + 1/2 H2
R—O—R + Na —> xxxxx (tidak bereaksi)
Reaksi dengan PCl3 (terbatas) dan PCl5 (berlebih)
Eter tidak dapat bereaksi dengan PCl3, tetapi dapat bereaksi dengan PCl5 karena mudah mendapatkan energi. Namun, dalam reaksi alkohol + PCl5 pasti menghasilkan HCl, tetapi pada eter tidak menghasilkan HCl. Contoh reaksinya adalah:
C2H5—O—CH3 + PCl5 —> C2H5Cl + CH3Cl + POCl3
dengan rumus:
R—O—R’ + PCl5 —> R—Cl + R’—Cl + POCl3
Reaksi eter dengan hidrogen halida atau asam halida (HX ; H—X)
Eter mudah terurai oleh asam halida, terutama asam iodida (HI). Adapun rumus reaksi eter dengan HX pada keadaan terbatas dan berlebih:
Keadaan terbatas
R—O—R’ + HI —> R—OH + R’—I
Keadaan berlebihan
R—O—R’ + 2HI —> R—I + R’—I + H2O
Kegunaan Eter
Kegunaan senyawa eter secara umum adalah:
- Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)
- Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
- Sebagai pelarut
- Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
- Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka oktan (MTBE)
Daftar Pustaka
https://g.co/kgs/tuoQPY
Bagaimana Cara Membuat Alkohol? Bahan-bahan dalam Bir, Anggur, dan Spirit - DrinkIQ
https://www.drinkiq.com/id-id/facts-about-alcohol/how-is-alcohol-made/
Jenis Reaksi pada Alkohol dan Eter | rinosafrizal.com
https://rinosafrizal.com/jenis-reaksi-alkohol-dan-eter/
https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegunaan-alkohol.html
Eter - Wikipedia bahasa Indonesia: ensiklopedia bebas
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Eter
https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/eter/
Sifat-sifat Alkoksi Alkana - Sumber Belajar
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkoksi-Alkana%20-IW/Topik-3.html
https://brainly.co.id/tugas/16144404
Terima kasih, anakku sudah memberanikan diri untuk mengerjakan tugasnya dengan menggunakan blog.
BalasHapus